Obat pelangsing kerap digunakan sebagai cara untuk mencapai berat badan yang diinginkan. Meski demikian, jenis obat ini juga dapat menimbulkan efek samping sehingga Anda perlu lebih cermat dalam menggunakannya.

Memiliki tubuh ramping dan ideal tentu menjadi dambaan setiap orang. Untuk mewujudkannya, sebagian orang mungkin menggunakan obat pelangsing untuk menurunkan berat badan.

Ada banyak jenis obat pelangsing yang diklaim efektif untuk menurunkan berat badan. Namun, layaknya semua jenis obat, obat tersebut juga memiliki efek samping.

Beberapa Jenis Obat Pelangsing dan Efek Sampingnya

Berikut ini adalah beberapa macam obat pelangsing beserta efek sampingnya:

Orlistat

Orlistat merupakan salah satu obat yang digunakan untuk menurunkan berat badan. Obat ini biasanya diresepkan oleh dokter untuk menangani penderita obesitas yang memiliki riwayat hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.

Obat penurun berat badan ini bekerja dengan cara mencegah penyerapan lemak di dalam saluran cerna. Lemak yang tidak terserap tersebut kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui tinja.

Obat pelangsing orlistat dapat menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya:

  • Tinja berlemak atau berminyak
  • Kram perut
  • Gangguan pencernaan, seperti diare dan sering kentut
  • Gangguan penyerapan nutrisi, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K

Efek samping orlistat umumnya tergolong ringan dan bersifat sementara. Obat pelangsing dengan kandungan ini dapat digunakan dalam jangka panjang, tetapi harus dalam pengawasan dokter. Selama menggunakan obat pelangsing orlistat, Anda mungkin disarankan dokter untuk mengonsumsi suplemen vitamin tambahan.

Phentermine

Phentermine dapat digunakan untuk membantu menjalani program diet. Obat ini diketahui dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan jumlah energi yang digunakan oleh tubuh.

Meski dapat menurunkan berat badan, obat pelangsing ini dapat menimbulkan berbagai efek samping, di antaranya:

  • Gangguan pencernaan, misalnya diare, konstipasi, mual, dan muntah
  • Insomnia
  • Sakit kepala
  • Kesemutan
  • Tremor atau tubuh gemetaran
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar
  • Peningkatan tekanan darah

Selain itu, obat ini juga berisiko menyebabkan kecanduan sehingga tidak cocok digunakan oleh orang yang memiliki riwayat penggunaan narkoba. Phentermine hanya bisa digunakan dalam jangka pendek atau selama beberapa minggu dan harus dikonsumsi sesuai resep dan petunjuk dokter.

Karena memiliki berbagai efek samping tersebut, obat pelangsing ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu menyusui, dan orang yang memiliki riwayat stroke, hipertensi tidak terkontrol, penyakit jantung, gagal jantung kongestif, gangguan tiroid, dan glaukoma.

Qysmia: kombinasi phentermine dan topiramate

Qysmia adalah obat penurun berat badan yang merupakan kombinasi dari obat phentermine dan topiramate. Cara kerja obat pelangsing ini adalah dengan mengurangi nafsu makan.

Qysmia dapat menimbulkan efek samping berupa:

  • Tangan dan kaki kesemutan
  • Pusing maupun sakit kepala
  • Insomnia
  • Konstipasi
  • Mulut kering, dysgeusia
  • Gangguan mata
  • Jantung berdebar
  • Risiko cacat lahir, bila dikonsumsi ibu hamil

Obat ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil, wanita yang berencana untuk hamil, dan penderita hipertiroidisme, glaukoma, stroke, atau penyakit jantung. Qysmia bisa dikonsumsi dalam jangka panjang asalkan sesuai resep dan dalam pengawasan dokter.

Obat Pelangsing dengan Bahan Alami

Selain ketiga kandungan di atas, beberapa obat pelangsing juga mengandung bahan-bahan alami. Berikut ini adalah beberapa jenis obat pelangsing alami:

1. Ekstrak teh hijau

Beberapa riset menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau bermanfaat dalam meningkatkan metabolisme tubuh sehingga bisa menurunkan berat badan. Namun, penurunan berat badan dengan mengonsumsi ekstrak teh hijau dinilai tidak terlalu signifikan. Oleh karena itu, Anda tetap perlu menjalani diet sehat dan berolahraga secara rutin untuk menurunkan berat badan.

2. Ekstrak kopi hijau

Kopi hijau berasal dari biji kopi yang belum dipanggang. Meski kopi hijau dipercaya dapat menurunkan berat badan, sebuah penelitian menyatakan manfaat ektrak kopi hijau dalam menurunkan berat badan masih sangat kecil.

3. Chitosan

Chitosan merupakan senyawa menyerupai gula yang ditemukan pada cangkang udang, lobster, maupun kepiting. Chitosan banyak digunakan sebagai suplemen untuk menurunkan berat badan. Namun, efek chitosan sebagai obat pelangsing baru efektif jika disertai dengan olahraga rutin dan diet sehat.

4. Chromium

Senyawa ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga dipercaya bisa menurunkan berat badan. Karena efeknya tersebut, chromium banyak dijual sebagai suplemen atau obat pelangsing tubuh.

Meski demikian, efektivitas dan keamanan penggunaan suplemen chromium sebagai pelangsing tubuh masih belum jelas dan perlu diteliti lebih lanjut.

5. Acai beri

Berbagai produk yang mengandung buah acai beri dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan. Buah ini sempat ramai diperbincangkan sebagai bahan herbal pelangsing, tetapi sebenarnya belum ada penelitian yang dapat membuktikan hal tersebut.

6. Garcinia cambogia

Konsumsi Garcinia cambogia dipercaya dapat menurunkan nafsu makan dan mencegah pembentukan jaringan lemak sehingga dapat melangsingkan tubuh. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa efek pelangsing dari tanaman ini tidak terlalu signifikan.

Selain obat dan bahan-bahan alami di atas, ada juga bahan-bahan di dalam obat pelangsing yang bisa berbahaya jika dikonsumsi, seperti sibutramineephedrarimonabant, dan zimulti.

Bahan-bahan tersebut diketahui dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti kejang, peningkatan tekanan darah, gangguan irama jantung, dan perubahan suasana hati. Pada kasus tertentu, bahan-bahan tersebut bahkan dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke, serangan jantung, dan gangguan perdarahan.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Pelangsing

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk menggunakan produk atau obat pelangsing tubuh:

Memeriksa label produk dengan saksama

Hampir semua obat pelangsing, termasuk yang dijual bebas, memiliki efek samping. Oleh karena itu, ingatlah untuk selalu membaca aturan pakai dan efek samping setiap obat pelangsing, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu.

Memeriksa keamanan obat di BPOM

Anda dapat mengecek keamanan sebuah obat dengan memeriksa apakah obat tersebut telah terdaftar di BPOM. Perhatikan juga nama kandungan yang tertera pada kemasan obat pelangsing. Anda bisa memeriksanya dengan mengunjungi situs BPOM.

Menanyakan ke dokter

Sebelum mengonsumsi obat pelangsing, ada baiknya bila Anda membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter. Dokter dapat mempertimbangkan apakah Anda memang membutuhkan obat pelangsing atau memberi resep obat diet yang sesuai untuk kondisi Anda.

Alih-alih mengandalkan obat pelangsing, Anda bisa menurunkan berat badan dengan cara yang lebih sehat dan alami, yaitu dengan berolahraga dengan rutin dan menerapkan pola makan sehat.

Pemakaian obat pelangsing biasanya baru disarankan oleh dokter apabila berbagai cara yang telah ditempuh tidak berhasil membantu Anda untuk mencapai berat badan ideal. Dokter juga dapat menyarankan konsumsi obat pelangsing untuk membantu menurunkan berat badan pada penderita kondisi medis khusus.

Apa pun jenisnya, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi obat pelangsing tanpa pengawasan dokter karena bisa membahayakan kesehatan.

Jjika Anda ingin menurunkan berat badan dengan memakai obat pelangsing, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu agar dokter dapat menentukan jenis obat pelangsing yang aman untuk Anda konsumsi.